Agenda hari Minggu pun sudah selesai tetapi kami menyisakan satu agenda
lagi pada malam harinya. Setelah kembali ke hostel, kami pun istirahat sejenak
dan juga mandi. Ditambah perut sudah keroncongan, kami pun bergegas pergi
setelah siap. Destinasi selanjutnya adalah Bugis Street.
Bugis Street terletak tak jauh dari hostel kami sehingga dapat ditempuh
dengan jalan kaki, lebih tepatnya di belakang Bugis MRT Station. Di Bugis
Street, dapat ditemukan tempat-tempat belanja, baik dalam bentuk mall atau
pasar. Untuk mall-nya bernama Bugis Junction dan untuk pasarnya bernama Bugis
Village. Kedua tempat tersebut letaknya berseberangan. Jangan salah terka! Pasar
yang dimaksud jauh beda dari pasar-pasar di Indonesia, lebih bersih dan juga
teratur.
Kami pun mengunjungi Bugis Junction terlebih dahulu. Walaupun tidak ada
niatan untuk membeli, yang penting kami pernah masuk ke mall itu. Selanjutnya,
kami pun menyeberang ke arah Bugis Village. Di situ terdapat pasar yang menjual
barang dengan harga yang lebih miring. Tentu saja mata kami nyaris kalap tetapi
saya ingat jika telah membeli banyak barang di Chinatown tadi. Sehingga yang
terkena ‘kutukan’ berbelanja adalah Anas.
![]() |
Denah Bugis Junction |
![]() |
Bugis Village |
Setelah puas berkeliling Bugis Junction dan juga Bugis Village, kami pun
mulai mencari makan malam. Saya pun langsung teringat dengan list kuliner saya.
Masih ada nasi lemak dan kaya toast yang belum saya cicipi. Menurut buku
panduan yang saya baca, terdapat satu restoran di daerah Bugis Village yang
menjual nasi lemak dan juga kaya toast. Akhirnya, kami pun berhasil menemukan
restoran tersebut. Qi Ji Restaurant. Kali ini saya jamin restoran ini halal
(ada logo halal di menunya).
Anas memesan satu porsi nasi lemak. Saya pun lebih tertarik untuk
mencicipi kaya toast namun sayangnya, menu kaya toast sudah habis. Alhasil,
saya pun memesan nasi lemak juga. Tak ketinggalan, satu gelas teh tarik juga
ikut saya pesan—baru dua hari di Singapore, saya sudah sangat menyukai teh tarik.
![]() |
Nasi lemak dan teh tarik |
No comments:
Post a Comment