Sesuai saran dari teman kantor saya, setelah mengunjungi Botanic Garden,
saya dan Anas dapat langsung naik MRT menuju VivoCity, gerbang utama menuju
Sentosa Island—destinasi selanjutnya adalah Sentosa Island— ,tanpa transit
lagi. Dari Botanic Garden Station, kami hanya tinggal duduk manis di dalam MRT
hingga stasiun terakhir, yakni Harbour Front Station, tempat di mana VivoCity
berada. Uniknya, setiap stasiun MRT yang kami singgahi selalu tepat berada di
bawah tanah mall yang ada di sekitarnya sehingga tidak perlu jalan keluar lagi.
VivoCity adalah sebuah mall besar sekaligus jalan masuk menuju Sentosa
Island—bagi mereka yang akan menggunakan MRT khusus masuk ke Sentosa Island
(kalau kata Anas lebih mirip MRT yang ada di TMII). Sebelum kami melanjutkan perjalanan,
kami mengisi perut dahulu di foodcourt VivoCity. Karena tidak banyak pilihan,
saya pun memilih ayam penyet sebagai menu makan siang saya. Dan saya jamin,
kali ini halal karena penjualnya mengenakan kerudung dan juga ada logo halal di
depan kasirnya. Selain itu pula, ibu-ibu kasirnya dapat berbahasa Indonesia
(pasti ini orang Indonesia yang sedang mencari nafkah di Singapore).
Setelah terisi tenaga, kami pun bergegas menuju MRT Station arah Sentosa
Island yang berada di lantai 4 (atau 5 gitu, saya lupa) VivoCity. Sebelum itu,
jangan lupa membeli tiket masuknya. Cuma $3.5 saja—naik setengah dollar dari
perkiraan saya. Oh ya, bagi kalian yang punya EZ-Link, kalian tidak perlu
membeli tiket masuk. Cukup tap saja—berhubung saya dan Anas membelinya STP jadi
harus bayar.
Pada awalnya, kami berencana ingin masuk Sentosa lewat
Sentosa Boardwalk, sejenis jembatan yang menghubungkan VivoCity dengan Sentosa.
Bayarnya juga lebih murah, yakni $1 saja. Tapi karena panas dan capek, kami
malas jalan dan lebih memilih naik MRT.
![]() |
Tiket masuk Sentosa Island |
No comments:
Post a Comment