January 24, 2011

Cuplikan Between Me and You part 2

Mata kami saling bertatapan lekat. Tak satupun dari kami yang berusaha untuk menghindar karena menurutku sangat sulit untuk tak melihat ke dalam matanya yang tajam. Entah apa yang membawa kami hingga sedekat ini, tiba-tiba saja dia telah berada persis di hadapanku. Bisa terlihat dengan jelas bekas perkelahiannya tempo hari; pelipis matanya ditempeli oleh plester dan ada memar sedikit di bagian tulang pipinya.
"T...Tristan..." sangat sulit bagiku untuk mengucapkan namanya, namun akhirnya ku berhasil melakukannya. Ia tak bergeming ketika ku memanggil namanya. Matanya tetap memandangku, cukup lama, sampai pada akhirnya ia berjalan melewatiku tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Seolah dunia tak bergravitasi lagi, mendadak ku kehilangan pegangan dan terpuruk di lantai. Melihat perlakuan Tristan barusan membuatku sesak dan ingin teriak terisak. Ku memukul pelan dadaku, yang sedari tadi menahan tangis yang tak ingin kuledakkan di depannya. Aku jatuh sekarang. Tak terkendali.

No comments:

Post a Comment