@nulisbuku pantulan cermin ini berfatamorgana, ada seulas senyuman di tengah tetes air mata di sana #puisimalam
— Dika H Sadiah (@dikasadiah) February 25, 2013
@nulisbuku sinar ini menjadi boomerang, langsung direfleksikan kembali ketika menumbuk lurus cerminmu #puisimalam
— Dika H Sadiah (@dikasadiah) February 25, 2013
@nulisbuku medium itu tak dapat dibiaskan, terlalu sulit untuk menembus zat padat cermin masa lalu #puisimalam
— Dika H Sadiah (@dikasadiah) February 25, 2013
@nulisbuku terlalu sia-sia untuk mengumpulkan cermin pecah ini, jika diteruskan, yang akan ada hanya calon luka #puisimalam
— Dika H Sadiah (@dikasadiah) February 25, 2013
@nulisbuku dunia ini adalah cermin hidup, yang kanan bisa jadi yang kiri dan yang benar bisa jadi yang salah #puisimalam
— Dika H Sadiah (@dikasadiah) February 25, 2013