January 29, 2013

Tidak Untuk Kembali

Aku menjajakan kaki kembali pada pelukan kota memori itu lagi
Dimana reruntuhan dinding kenangan penuh itu menyeruak membunuh dengan percobaan keras
Terguncang pada awalnya namun perlahan tanah menancapkan tegas kakiku
Tidak ada yang perlu dicemaskan lagi
Selayaknya angin membawa terbang debu tak tampak mata
Begitulah hati kebal, yang tak mempan ditancapkan panah masa lalu atau sekadar digoreskan jarum seringai waktu belakang.

Puisi Malam part 6

RBMM 3 (The rose is back)

Mawar itu merekah kembali. Dengan duri-durinya yang semakin tajam mungkin akan semakin mudah menusuk sang rumput secara perlahan. Seberapa jauh sang mawar itu terlupakan, entah mengapa jarak tumbuhnya semakin dekat dengan sang rumput. Terkejar dan terbayangi. Mungkin pilihan bagi sang rumput tak banyak. Terjebak, lalu jatuh untuk kedua kalinya atau terus percaya akan cahaya sang bulan yang ia puja jika suatu saat nanti dapat dijamahnya.


Connected by RBMM 1 (From grass to moon) and RBMM 2 (And the moon was answered)


January 28, 2013

RBMM 2 (And the moon has answered)

Diri ini tak seperti matahari yang meleburkanmu dalam damainya kehangatan pancaran sinar. Diri ini tak seperti hujan yang menyiramimu dengan tentramnya perpaduan air serta petrichor. Diri ini tak seperti angin yang mengembuskanmu dengan semilir menyerukanya pergerakan udara. Aku tak bersinar, hanya bercahaya. Dan cahayaku perlahan merambat muncul ketika kau terlelap, hanya berharap dapat menerangi mimpimu. Jika kau merasa, aku hanya sang bulan yang kesepian dan selalu merindu. Rindu yang terkulai dan tak terjamah oleh yang dirindukan. Karenanya rambatan rindu ini terlalu jauh untukmu, sang rumput yang tumbuh di bumi bawah sana.


Reply to : RBMM 1 (From grass to moon)

January 26, 2013

Intelegensi Rindu

Rindu bak racun, yang menyerang perlahan, memasuki celah-celah kapiler pembuluh darah. Sangat dekat dengan kita, selalu mengitari namun ketidakpekaan kita saja yang menurunkan intensitas kehadirannya. Dalam kegamangan ini, sadar bila aku hidup di dunia yang sama denganmu. Menghirup oksigen dari asal yang serupa. Menatap langit dan merasakan terpaan sinar matahari yang satu. Namun entah sampai kapan kita disesatkan oleh labirin ini. Yang masih di depan mata dan saling menutupi jasad masing-masing. Terkadang pula keputusasaan selalu muncul dalam perjalanan mencari serta menggapaimu. Meyakinkan hati jika kaulah yang dicari. Tapi apakah keinginan itu berarti yang terbaik? Kepastian itu belum menentu.
Aku hidup. Aku mati. Aku setengah sadar. Indera mati rasa tak terlalu berguna. Hati hampa namun senyum tetap terukir. Senyum ini masih milik mereka selama kau masih jauh, tak tahu di pedalaman ataupun di peradaban. Anggap ini kewarasan yang sakit. Racun sianida mungkin telah membumbung serta menyeruak dalam sukma. Membuatku terjatuh dalam rindu tak wajar. Rindu yang belum mengenal intelegensi. Belum terlacak dan hanya akan mengarah pada satu radar. Kamu.

#3 Surat Cinta

Dio Khalifah Syuhada (semoga benar pengetikannya)

Usia 18 tahun ya?
Bukan usia muda lagi yang penuh dengan kelabilan
Bukan untuk menceramahi atau sok paling benar
Sekiranya kau sudah bisa membedakan mana yang benar mana yang salah bukan?
Dan kamu sudah harus bisa menargetkan dalam hidup mau dibawa kemana dan jadi apa
Tahun ini akan jadi gerbang untuk ke depannya, bukan hanya menginjakan kaki di usia baru tapi di dunia baru juga
Seharusnya dalam melangkah bukan mengikuti apa kata orang lain tapi diri sendiri
Tak ada diri sendiri yang bodoh tapi pasti akan berpikir untuk ke depannya
Putuskan apa yang dibutuhkan bukan apa yang dimau
Itu berbeda, totally different
Maaf, tidak dapat memberikan masukan yang terbaik karena saya sendiri masih dalam proses belajar
Belajar dengan diri sendiri dari pengalaman, entah pengalaman sendiri atau orang lain
Ambil sisi positif dan pelajari sisi negatif
Bandingkan, analisis, lalu cermati
Mengapa yang positif dapat menjadi bagus dan yang negatif dapat menjadi buruk
Kamu pintar sehingga pasti dapat membedakan itu

Sekali lagi, selamat ulang tahun
Berikan yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga, dan orang-orang yang sayang sama kamu

Warm regards,
Dika H Sadiah

January 17, 2013

#2 Surat Cinta

Dear Jakarta
Thank you for today. Memorable banget nyaris nyewa sampan di tengah kota. Seumur hidup di dunia baru kali ini ngerasain tempat tinggal kebanjiran dan terkepung banjir dimanapun. Kamu memang kota yang penuh dengan kejutan.
Well, sebenarnya aku sudah mulai mencintai kamu tapi kok susah ya untuk tetap setia sama kamu. Kadang aku berpikir untuk kembali lagi ke Cirebon tapi di sisi lain aku masih nggak tega ninggalin kamu.
Sebenarnya bukan salah kamu juga sih keadaan kamu begini tapi dari orang-orang yang mulai merecoki hidup kamu.
Jakarta, kota kelahiranku. Sebenarnya tiada guna berkeluh kesah tentang dirimu. Mulai dari macet, banjir, polusi, dan ribuan seruan negatif tentang dirimu. Tapi sebenarnya kamu hanya terdiam tanpa ada yang membawa perubahan.
Aku hanya berharap dari segelintir pengalaman hidup dan memori tak terlupakan yang pernah kau toreh dalam hidupku, semoga kau akan berubah jadi baik, lebih baik dan terbaik.
With love,
Dika H Sadiah

January 16, 2013

#1 Surat Cinta

Dear Mita Karima

Hai hai, surat cinta pertama ini khusus buat kamu dulu loh hehe habisnya kamu yang request duluan.
Entah mau ngomongin apa soalnya setiap kita ngobrol apapun pasti topiknya jadi menarik walaupun sepele :D
Yang jelas, terima kasih banget atas dukungan dirimu selama ini untuk memotivasi diriku dalam terus mengembangkan passion menulis ini. Terima kasih juga atas saran dan kritiknya setiap hasil karya yang aku tunjukan pada dirimu. Terima kasih juga udah menjadi sponsorship dalam membangun header serta avatar di blog ini. Sukses juga untuk kamu yang makin serius menjadi character designer
Nggak ada kata-kata lain selain terima kasih banyak udah jadi sahabat aku dari tahun 2008 hingga sekarang. Sahabat yang selalu nyambung dan sejalan hehe. Sahabat yang pertama kali ngenalin aku ke jejaring sosial seperti facebook, twitter, plurk, tumblr, google plus, blogger, dan apa lagi ya? :p
Yuk, sama-sama mengejar passion masing-masing dan selalu saling mendukung

Best regards
Dika H Sadiah

January 9, 2013

RBMM 1 (From grass to moon)

Aku adalah sehelai rumput yang tumbuh jauh di bawah bumi sana. Bergoyang ke sana kemari tak tahu arah dan hanya angin yang mengendalikanku. Tak terlihat dan tak terjamah. Terinjak dan tak dianggap. Namun tak salah jika diam-diam saat sang surya lepas dari singgasananya, lalu tergantikan oleh pancaran cahaya temarammu. Aku tidak merasa sengatan panas lagi. Terlindungi dan terasa damai. Kaulah sang bulan, yang selalu ku pandang setiap malamnya dengan harapan dapat ku gapai. Bilakah suatu saat kau turun ke bumi ini, lalu mengulurkan tangan pada siapa saja di dataran ini, dapatkah kau memilihku? Setidaknya, biarkanlah aku berpijak dan tumbuh pada hatimu.

Tidakkah kau malu?

Kau yang membuat pada awalnya sebuah permintaan romantis untuk menjalin semuanya menjadi lebih indah. Kau yang merangkai janji-janji kehidupan mendatang bersamaku. Namun kaulah yang pertama mengingkari, merusak, dan melupakan. Dengan alasan kau membutuhkan ruang dan waktu untuk sendiri. Tak ada pikiran apapun bagiku selain mengiyakan.
Tapi disaat berdekatan, kau memecahkan alasan lalumu dengan sebuah kenyataan yang berbanding terbalik. Kau bukan butuh ruang dan waktu melainkan cinta yang baru. Melenggang dengan kebahagiaan baru di waktu ketika aku masih dalam tahap bangkit. Memamerkan senyuman di saat air mataku ini masih mengalir. Itulah kau sebenarnya? Mudahkah?
Namun waktu berjalan dan terus berputar. Entah siapa yang meninggalkan, kau tak bersama cinta barumu itu lagi. Kini kau membagikan senyumanmu untukku lagi. Aku mengernyit heran melihat dirimu ini. Tidakkah kau sadar kau sedang melakukan apa? Tidakkah kau tahu tujuan akhir memberiku angan-angan lagi akan cinta baru penuh perubahan dan keseriusan? Dan satu hal lagi, tidakkah kau ingat akan sandiwara yang kau lakoni waktu lalu serta merta kau datang untuk menghapus rekaman otakku dari sandiwara itu? Tidakkah kau malu?

January 5, 2013

Perubahan

2013. Tahun yang semakin melaju dan tak pernah membalik lagi. Dimana segala sesuatunya banyak berubah karena telah melintasi tahun 2012 yang penuh dengan perjuangan. Setelah 12 bulan terlewati di 2012, aku dapat merangkum banyak kejadian yang akan membawa banyak hal baik di 2013 (Aamiin). Seperti layaknya hidup yang tak akan pernah maju jika kita tak pernah diberi kegagalan sebagai pembelajaran agar esok hari tak akan seperti itu lagi.
2012, tahun penuh warna-warni yang paling attractive dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, khususnya antara 2008 hingga 2012. Tahun dimana aku mencoba bertahan di dunia baru yang sebelumnya tak pernah ku sentuh, yakni mulai bekerja di sebuah perusahaan. Hingga pada akhirnya aku tahu bagaimana rasa sulitnya Papa dalam mencari nafkah bagi keluarganya, itulah salah satu makna yang dapat ditarik dari akar masalah ini.
Selain itu pula, di tahun 2012 aku akhirnya dapat melepas 2 zona nyaman yang sudah aku timang-timang untuk dilepas sejak lama namun keberanian melepas ini tercipta juga di tahun ini. Pertama, aku akhirnya dilepaskan oleh seseorang yang hampir 2,5 tahun dekat dengan kehidupanku. Seseorang yang ku kira akan menjadi yang terakhir sampai pada akhirnya Allah berkata 'bukan dia yang terbaik'. Alhamdulillah aku ditunjukan hal ini sebelum mendekati target untuk menikah sehingga aku masih mempunyai waktu untuk menemukan seseorang yang membuatku lebih baik lagi. Selepasnya darinya, ternyata aku menemukan lebih banyak hal yang seribu kali lipat menyenangkannya dibandingkan jika aku masih bersamanya. Pergaulan yang lebih luas dan menjangkau banyak teman yang berbeda karakter serta perangai sehingga aku dapat mengenal dan mengerti 1001 sifat manusia. Aku juga lebih mempunyai banyak waktu bersama teman-teman dekat dan keluargaku sendiri. Mengenal mereka dengan baik dan berbagi kebahagiaan bersama mereka sebelum aku menikah nantinya. Waktu emas inilah yang dulu jarang aku temukan karena aku terus terikat bersama orang yang memang belum baik untuk hidupku. Dan intinya jika ingin mendapatkan jodoh yang baik, laluilah jalan yang baik dan diridhoi oleh Allah. Kelak kedepannya hanya ada Allah dan Allah.
Zona nyaman yang kedua adalah aku harus pindah dari kota Depok, kota yang menampungku ketika aku menjajakan kaki ke ranah ibukota ini. Kota dimana aku menuntut ilmu dan menorehkan banyak memori. Hal yang terberat adalah ketika aku pindah dari kosan di Depok sehingga aku harus meninggalkan banyak teman-teman tercinta di sana. Keputusan yang awalnya aku ragu untuk menjamahnya sampai aku ingat sesuatu hal di 2013 yang terus memacuku untuk mengambil keputusan ini. Berat. Sedih. Susah untuk move on. Lebih susah move on yang ini jika dibandingkan putus cinta. Namun aku menemukan banyak hikmah dari perpindahanku ke kosan baru ini. Banyak teman kantor yang rumahnya sejalan dengan kosan baruku sehingga kami sering pulang bersama. Selain itu, jarak dan waktu yang lebih dekat dan dapat dipangkas dengan mudah, mampu menghemat tenaga. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya bukan?
Sebenarnya banyak hal-hal indah lainnya di 2012 tapi tak mungkin aku ceritakan satu per satu kejadian-kejadian itu. Aku akan merangkum satu kesimpulan saja dari 365 hari di 2012. 
Intinya, setiap tahun mempunyai jumlah waktu yang sama, jam yang sama, menit dan detik yang sama (kecuali tahun kabisat). Yang membedakan adalah bagaimana kita menggoreskan tinta cerita dan mengaplikasikannya kepada hal-hal baik sehingga setiap tahun akan ada banyak perubahan yang berarti dan membuat hidup kita semakin dewasa dan berilmu. Memang ada orang yang bilang pergantian tahun itu biasa saja tapi bagi mereka yang mempunyai resolusi hebat dan optimis dalam hidup ke depannya, momen ini akan menjadi luar biasa. Tak perlu dirayakan dengan hura-hura, rayakanlah dengan rangkuman target hebat kita mendatang, lalu torehkan kisah yang dapat membawa banyak perubahan baik yang berarti bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Satukan itu semua dalam jaringan nyata di pikiran dan hati kita.
Ingin mulai dari tahun baru Islam ataupun masehi, itu bebas, selama kita masih mempunyai list impian yang baik dan menguntungkan.

Warm regards,
Dika H Sadiah