Jujur, sebulan sebelum hari keberangkatan saya galau berat. Saya mendapat
kabar jika Bangkok sedang dalam kondisi tidak baik. Menurut berita, Bangkok
memang sedang dikepung demonstran yang menolak Perdana Menteri Thailand
diangkat kembali. Ditambah lagi, sehari sebelum saya berangkat, saya membaca
artikel jika ada bom meledak lagi di Bangkok. Makin was-waslah saya. Headline Bangkok Shut Down
menghiasi beberapa artikel yang saya baca. Kendati demikian, hati saya tetap
mantap untuk tidak membatalkan perjalanan ini meski dalam kondisi seperti itu.
Secara, sudah hampir 8 bulan saya menunggu liburan kali ini. Karena tidak
adanya travel warning dari KBRI
Thailand, saya tetap mantap untuk terbang ke Bangkok.
Penerbangan saya yang
semula dijadwalkan take off pukul 8
pagi, dimajukan menjadi pukul 7 pagi. Otomatis saya harus tiba lebih awal di
bandara. Dengan hujan yang terus turun serta genangan air yang mewarnai
sepanjang jalan di Jakarta, saya tetap berangkat sesuai jadwal. Pukul setengah
lima pagi, saya tiba di bandara Soetta terminal 3 dengan menggunakan bus Damri.
Maskapai yang saya pakai kali ini adalah Tiger-Mandala Air yang bertempat di
terminal 3. Setelah Anas datang setengah jam kemudian, kami pun bergegas check in.