March 10, 2013

Jaringan Pikiran

Kita memang tak dekat. Kita berkomunikasi. Kita bertukar pikiran. Namun jaringan yang mewadahi kita sama sekali tak terdefinisi. Kadang aku yang menjadi klien dan kau yang menjadi server tapi kadang sebaliknya. Hampir seluruh aplikasi seperti ini dimiliki semua orang tapi jaringan yang mereka jalin berbeda dengan kita. Komunikasi kita memang bersistem tapi tak berinduk. Tak dibutuhkan perangkat keras, lunak, maupun peralatan interkoneksi lainnya untuk menghubungan dua keterikatan tidak ilmiah kita.
Mungkin ini terdengar lucu tapi memang benar adanya. Fisiologis tubuh kita menjadi terhubung. Tak semata-mata pikiran saja yang berfungsi. Respon kulit galvanik kita mengerang jika salah satu dari kita sangat membutuhkan. Inilah detektor alamiah bukan sekadar ilusi belaka. Jarak jauh ataupun tidak, kita tetap tak mengenal jaringan komunikasi wilayah. Bisa dikatakan mirip dengan jaringan nirkabel, tak kasat mata dan penuh gelombang elektromagnetik. Namun ingat, tanpa batasan wilayah.
Agak tidak rasional jika kita bicara dengan orang ilmiah mengenai cara berkomunikasi kita tapi jangan salah menerka, komunikasi kita yang terjaring ini telah mendapat penelitian dari mereka. Bahwa kita itu spesial. Telepati, itulah koneksi yang menyeruak jaringan sistem alam bawah sadar kita untuk saling menguatkan maupun mengingatkan.

No comments:

Post a Comment