November 1, 2012

You and Me

Mata Rizal tak dapat lepas dari wanita berjilbab biru tua tersebut. Wanita bernama Diah itu telah menghipnotisnya diam-diam. Gerak-geriknya, tingkah lakunya, tutur bicaranya, serta tatapan matanya telah mengantarkan Rizal kepada dunia yang sebelumnya tak pernah ia temukan. Tak ada habisnya dan tak ada bosannya ketika Rizal memperhatikan wanita ini. Diah tak secantik artis-artis ibukota namun ada hal yang membuat Rizal tidak bosan ketika memandanginya. Entahlah, mungkin itulah inner beauty.
Diah sepertinya sadar sedang diperhatikan oleh Rizal. Ia mendongak dari buku yang sedang dibacanya, lalu menoleh ke arah Rizal yang duduk di hadapannya. "Ada apa?" tanya Diah lemah lembut sembari tersenyum manis.
"Lagi sibuk baca ya?" Rizal bertanya basa-basi.
"Memangnya kenapa?" Diah balas bertanya.
"Nggak apa-apa. Seneng aja ngelihat kamu serius baca buku. Jadi tambah cantik." puji Rizal seraya tersenyum.
Diah tertawa kecil. Wajahnya bersemu merah. "Terima kasih, Tuan Rizal." ucap Diah. "Satu halaman lagi ya, Sayang. Nanti aku siapin teh hangat sama cheese cake kesukaan kamu." lanjutnya lagi.
"Silakan!" balas Rizal seraya tetap memperhatikan wanita yang telah ia nikahi setengah tahun yang lalu itu. Walau tanpa berpacaran seperti khalayak pada umumnya, Rizal tetap tak menyesal dengan caranya tersebut. "Memang indah jika kita mencari bidadari dunia dengan cara yang benar. Semuanya terasa indah. Setiap saat dan setiap waktu." Rizal berkata dalam hati.

2 comments: