Keterhubungan antara sekumpulan molekul dari
dua jenis yang berlainan merupakan ikatan pekat dalam suatu kehidupan. Layaknya
bunga dan lebah, kesalingsilangan tersebut tak dapat terpisahkan walau
perbedaan apapun mewarnai interaksi mereka. Jalinan pola hidup pun tetap
terpanjangkan sehingga menghantarkan pada sebuah simpul.
Mutualisme, itulah judul terharmonis dalam
hubungan yang tergores pada alam. Saling memberi untuk saling menguntungkan. Tapi
tak selamanya interaksi berjalan seindah kisah si bunga dan sang lebah. Ada
kalanya, kedua belah pihak terlibat dalam suatu kompetisi maupun kenetralan. Bahkan
menimbulkan kerugian di salah satu sisi demi memberi keuntungan pada sisi
lainnya pun terjadi adanya. Itulah keragaman. Jika memilih untuk tetap
mempertahankan keselarasan, berilah yang dibutuhkan sesama. Kesadaran masing-masing
individulah yang diuji di sini. Apakah melepas tanpa mengharap umpan balik atau
melepas dengan harapan umpan balik yang lebih besar? Atau mungkin tidak pernah
terbesit untuk melepas, yang terpikir hanyalah mengharap umpan?
Karenanya, simbiosis seperti ini memang dibutuhkan
simbion untuk hidup dan berfungsi secara stabil. Karenanya, simbiosis bukanlah
untuk virus yang memang tak layak dikatakan hidup. Karenanya, hanya viruslah
yang selalu mengharapkan umpan tanpa memberi. Karenanya, virus bukanlah
organisme.
No comments:
Post a Comment