February 2, 2013

RBMM 4 (The sun wants to embrace the moon)

Kita hidup di semesta yang sama. Bersejajar di langit yang sama. Memiliki kecenderungan masing-masing yang menarik. Namun waktu sajalah yang sepertinya tak setuju kita bersanding. Berdiri bersama pada satu lorong detik serupa. Setelah ku berjaya pada langit biru, giliran kau muncul menerangi langit hitam. Bukan salah watu juga, melainkan ini sebagai takdir-Nya yang tak memungkinkan kita berjumpa. Aku tidak membenci guratan takdir. Aku hanya sesali, tak diciptakan sebagai penghuni bumi saja yang dapat melihatmu setiap malam. Walau pada kenyataannya banyak yang ingin menjadi diriku, sang bola raksasa pemegang sumber kehidupan yang merupakan tumpuan dari banyak reaksi kimia yang akan berlangsung. Akulah matahari. Yang mungkin tak akan dapat melihatmu, apalagi menggapaimu, sang bulan.

No comments:

Post a Comment