February 13, 2013

Pita oranye untuk Plantae


Sebuah pita kesadaran berwarna oranye ini kusimpulkan di atas mahkotaku. Sebagai bentuk kepedulian akan rasialisme di muka bumi ini. Jangan kau salah menilai perbedaan dalam semesta ini. Baik objektivitas maupun subjektivitas yang terlalui adalah sebuah jalan untuk menjadi yang tersyahdu dalam seleksi alam.

Sebagai contohnya aku dan genus yang hidup dalam satu kerajaan yang sama. Aku, sang Rafflesia, merupakan korban dari penilaian sepihak. Rupaku memang tak secantik Rosa. Bauku tak seharum Jasminum. Warnaku juga tak semenarik Hibiscus. Dan ketenaranku tak seperti Prunus. Dikarenakan ini, aku pun tak dapat dipetik, dicium, ataupun dibelai. Tak ada yang menghampiriku, kecuali Diptera yang setia dengan bau sesakku. Padahal kami sama-sama dilahirkan dari perubahan unik antara batang dan daun. Modifikasi dari alam yang disebabkan oleh terhasilkannya biomolekul berprotein yang dirangsang oleh sekumpulan senyawa organik. Dan kami juga mempunyai mahkota masing-masing sebagai syarat untuk tumbuh sempurna.

Namun kesempurnaan yang telah ditulis alam malah menjadi tak sempurna bagi sebagian pandangan dalam hal fisik. Tapi akan sangat irasional jika ku mengeluh pada Dia, Sang Pelukis Agung. Biarlah pita kesadaran oranye ini tetap bertengger di salah satu perhiasanku agar lingkungan, alam, serta penghuninya dapat menghapuskan perbedaan rasial antara kami, sang rakyat Plantae.

No comments:

Post a Comment