October 8, 2012

Selamat ulang tahun, sayang!

Pikiran Fira telah melayang bebas. Hari ini adalah hari ulang tahunnya dan malam hari ini Dimas, kekasih Fira, mengajak ia makan malam di luar. Dia berkhayal kalau-kalau Dimas datang membawa kejutan manis, seperti contohnya adalah melamar dirinya dengan membawa sekotak cincin emas serta sekuntum bunga mawar. Fira hanya dapat senyum-senyum sendiri membayangkannya.
Menit berganti menit. Jam berganti jam. Fira melirik jam tangan yang melingkar di tangan kanannya. Waktu telah menunjukan pukul setengah sembilan malam namun sosok Dimas belum juga terlihat. Fira telah menunggu Dimas nyaris satu jam dari waktu yang ia janjikan dengan kekasihnya itu. Suasana kafe makin sepi mengingat sekarang adalah malam Rabu dan bukan malam Minggu. Hanya segelas air putih yang dapat menemani Fira di tempat itu. Fira telah mengirimi beberapa pesan singkat namun tak mendapat balasan dari Dimas. Akhirnya Fira pun mencoba untuk meneleponnya. Namun sayangnya, ponsel Dimas dalam keadaan tidak aktif.
Mendadak ponselnya berdering dan ternyata Dimas yang menelepon. "Hallo! Kamu dimana sih, Dim? Aku udah nungguin kamu satu jam nih!" Fira menyerocos langsung di telepon.
"Maaf sayang, motor aku mendadak mati nih! Gini, kamu bisa nyamperin aku ke sini nggak?" pinta Dimas dari seberang telepon.
"Kamu dimana?" tanya Fira.
"Aku di bengkel depan Rumah Sakit Kasih Bunda. Dekat dari kafe tempat janjian kita kok. Kamu ke sini ya, sayang!" pinta Dimas dengan nada pelan. Entah apa yang dirasa oleh Fira, ia pun menyanggupi permintaan pacarnya itu.
Sesampainya di depan Rumah Sakit Kasih Bunda, Fira pun kebingungan karena tidak ada bengkel di sekitar situ. Ketika ia hendak menghubungi Dimas, mendadak sebuah mobil berhenti di hadapannya. Kaca mobil terbuka dan terlihatlah Tante Ine, ibunda Dimas.
"Fira!" panggil Tante Ine. Fira terkejut melihat Tante Ine di situ. Matanya penuh dengan air mata.
"Tante lagi apa di sini?" entah apa yang terjadi, Tante Ine turun dari mobil, lalu menarik tangan Fira, memasuki rumah sakit.
~
Fira hanya tergolek lemas di kursi rumah sakit. Sebuah kotak kecil warna merah tergenggam di tangan kanannya dan tangan kirinya memegangi secarik kertas. Dimas mengalami kecelakaan motor dalam perjalanan menuju kafe. Mengenaskannya, ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Mata Fira yang penuh dengan linangan air mata pun membuka kotak kecil warna merah yang ditemukan tim rumah sakit dalam tasnya Dimas. Sebuah cincin emas terlingkar di dalamnya. Lalu dengan usaha yang keras, Fira pun membaca surat yang ditemukan juga di dalam tasnya Dimas.
Selamat ulang tahun, sayang! Semoga kamu selalu bahagia dengan atau tanpaku

1 comment: