May 29, 2013

Second Day: Telat bangun


Hari kedua, itinerary kami memang sudah direncanakan padat membahana. Saya dan Anas sama-sama telah memasang alarm tepat jam 5 pagi waktu Singapore. Dengan bermodalkan tiga ponsel—dua ponsel saya dan satu ponsel Anas—kami pun optimis dapat bangun tepat waktu. Dan rupanya…jeng jeng jeng! Kami baru kebangun jam 7 pagi. Gradak-gruduk? Pastinya! Saya langsung membangunkan Anas untuk segera mandi dan bergegas sarapan.
Rencana kami yang disusun akan jalan dari jam 8 harus molor 30 menit sehingga kami baru mulai keluar dari hostel jam 8.30 pagi. Ketika kami analisis mengapa bisa terlambat bangun, ternyata jam ponsel Anas masih di-setting jam Indonesia sedangkan jam ponsel saya walaupun sudah dimajuin satu jam, settingannya tetap mengacu ke jam Indonesia (pelajaran, kalau mengubah jam di ponsel, mesti diubah time zone-nya juga).
Oh ya, ngomong-ngomong soal sarapan, di hostel kami disediakan sarapan juga. Meskipun hanya roti tapi cukup mengganjal perut. Tak hanya roti, di dapur juga disediakan teh dan juga kopi. Rotinya juga tidak hanya roti tawar tok, ada selai, margarin, dan juga gula. Dapat dipanggang di panggangan roti pula. Semua dapat dilakukan sesuai selera karena kita yang meladeni diri kita sendiri. Dan satu hal lagi, jangan lupa mencuci piring dan gelas yang telah digunakan karena peralatan makan tersebut milik umum. Setelah kenyang sarapan—saya menghabiskan empat lembar roti dan satu cangkir teh—kami pun mulai berpetualang.

No comments:

Post a Comment